PHR Dituding Tak Berikan Kontribusi terhadap Daerah Riau

GEGAS.CO || PEKANBARU - Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dituding tidak memberikan kontribusi apa apa terhadap daerah dan masyarakat Riau.

Tudingan itu disampaikan Asnaldi, Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Riau saat memimpin aksi unjukrasa damai di Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati), Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, sore tadi (11/08/2023).

Menurut dia, lebih dari 2 (dua) tahun PHR mengambilalih pekerjaan ekspolarasi dan eksploitasi minyak bumi di wilayah kerja Rokan, belum berdampak apa apa terhadap kesejahteraan rakyat Riau, khusus masyarakat tempatan yang berada di radius operasional mereka.

''Puluhan tahun Caltex maupun PT Chevron menggarap ladang ladang minyak, adalah dampaknya terhadap masyarakat Riau, meski minim. Sementara ketika harapan muncul, ladang minyak akan dikelola PT PHR, timbul kegembiraan dari masyarakat. Tetapi kekecewaan yang timbul, malah 2 tahun diambilalih PT PHR malah tak ada kontribusinya terhadap Riau sama sama sekali,'' tukas lagi.

Pernyataan senada diungkapkan Davitra, Koordinator Aksi KNPI. Malah, imbuh dia, sebelum alih pengelolaan ladang minyak Blok Rokan itu, PHR pernah berjanji untuk memberikan 10 persen dana Partisipasi Interes (PI) atau sekira Rp800 miliar kepada Provinsi Riau.

''Nyatanya, sudah 2 tahun beroperasi, tidak jelas dana itu sudah disetor ke daerah atau belum. Digunakan untuk apa dan sebagainya,'' pungkasnya.

Davitra juga meminta aparat penegak hukum (APH), Kejati dan Polda Riau untuk mengusut tuntas dugaan korupsi dalam tender tender pengadaan barang jasa di lingkungan PHR. Misalnya, pembangunan tiang tiang listrik (power pole) senilai Rp340 miliar yang dimenangkan PT Adil Utama.

''Eleminir PT Adil Utama dalam proyek pengadaan tiang listrik karena dianggap tidak mampu dan tidak bajar pajak,'' tulis massa KNPI dalam spanduk yang dipajang mereka. * (Denny W)