INPEST Endus Praktek KKN dalam Jasa Bongkar Muat Pelabuhan Pelindo Tembilahan

GEGAS.CO || RENGAT - Aroma korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) terendus dari pekerjaan jasa bongkar muat pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero area Rengat.
Dugaan terjadinya praktek KKN itu diungkapkan Ir.Ganda Mora, S.H., M.Si, Ketua Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST) kepada wartawan, Rabu (3/04/2024) sore.
Dibeberkanya, berdasarkan penelusuran dan pengamatan INPEST di lapangan, General Manager (GM) Pelindo Tembilahan areal Rengat menyarankan pengguna pelabuhan harus menjadi rekanan baru.
Baca Lainnya :
- Viral! Video Pengakuan Klien Pengacara Kondang: Sudah Bayar Rp130 Juta, Tapi Tak Dapat Pendampingan Hukum0
- 2 Remaja Tenggelam di Sungai Pagar, Rengat0
Mereka ini baru boleh melakukan jasa bongkar muat barang setelah ditunjuk Manager Pelabuhan Pelindo. Kebijakan ini dinilai INPEST tidak sesuai dengan prinsip bisnis dan kemanfaatan pelabuhan yang seharusnya terbuka untuk semua pengguna jasa yang legal dan mengangkut material yang legal.
"Siapapun dapat menggunakannya tanpa harus terdaftar dan ditunjuk oleh Manager, perlakuan tersebut adalah perlakuan pilih kasih dan ada dugaan nepotisme dan tidak efektif sistem bisnis di Pelindo itu,'' tukasnya.
Lebih lanjut Ganda menyebutkan waktu dekat kami akan melaporkan kepada Kementerian BUMN dan kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau atas dugaan adanya indikasi KKN di tubuh Pelindo cabang Indragiri Hulu (Inhu) tersebut.
Sementara itu, Manajer Cabang PT. Pelindo Regional I Cabang Tembilahan, Janpriyadi Tumanggor yang dikonfirmasi terkait dugaan KKN dalam jasa bongkar pelabuhan di wilayahnya, belum memberikan jawaban.
Dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA), Janpriayadi terkesan mengabaikan memberikan hak jawaban, meski notifikasi menunjukkan pesan tersebut sudah dibaca pejabat bersangkutan.
* (Denny W)
