GEGAS.CO || BATAM – Aroma persaingan kian panas di kancah Liga Perkutut Kepulauan Riau. Putaran keempat bertajuk Kingkang Cup yang digelar di Buana Central Park Bukit Daeng, Tembesi, Batam, Minggu (24/8/2025), bukan sekadar rutinitas lomba.
Ajang ini mencatatkan sejarah baru: 156 ekor perkutut turun gelanggang, jumlah terbanyak sepanjang liga berlangsung.
Angka itu melonjak tajam dibandingkan putaran sebelumnya yang hanya menghadirkan 109 ekor. Atmosfer pun berubah. Dari Batam, Tanjungpinang, Tanjungbalai hingga Pekanbaru, kung mania berdatangan, menenteng amunisi terbaiknya.
“Liga hari ini terasa komplit, lebih semarak dari sebelumnya,” ungkap Alfie Herdiansyah, panitia Kingkang Cup.
Bagi para pecinta perkutut, lomba ini bukan semata adu suara. Ada gengsi, silaturahmi, dan uji mental orbitan yang jadi taruhan. Tak heran, peserta rela menyeberangi laut demi menjajal sensasi di Batam.
“Saya ingin merasakan atmosfer lomba di sini, sekaligus bertemu teman-teman komunitas,” kata Anthony, peserta asal Pekanbaru.
Hal senada disampaikan Agustardi dari Tanjungpinang. Hampir di setiap putaran ia hadir, sebagai bentuk dukungan sekaligus menjaga kekompakan sesama pecinta perkutut.
“Kami ingin hobi ini terus hidup dan membuat persaudaraan semakin erat,” ujarnya.
Menariknya, Kingkang Cup kali ini juga tampil dengan wajah baru. Arena lomba dipindahkan ke lokasi dengan 126 tiang kerekan, lebih banyak dari sebelumnya. Tak hanya itu, aturan pun semakin diperketat.
Penerapan ring hitam 2025 diwajibkan di kelas Piyik Hanging, sejalan dengan regulasi P3SI pusat. Bahkan, ada burung orbitan Kingkang BF asal Malaysia yang berhasil dinaturalisasi.
Lalu, siapa saja yang keluar sebagai jawara?
Kelas Dewasa Bebas: podium utama direbut Exotic, andalan Agustardi Tanjungpinang. Disusul Tanjiro milik Satria Wibowo Batam, dan Batosai orbitan Kingkang BF Batam.
Kelas Piyik Yunior : Agustardi kembali berjaya lewat Senopati, ditempel ketat oleh "Kembali Lagi" milik Anthony alias Abeng Pekanbaru dengan raihan 3 piala sekaligus di kelas Dewasa dan Piyik Yunior serta Kabayan orbitan Harris Batam.
Kelas Piyik Hanging: tiga podium sekaligus disapu bersih H. Yohan dari Tanjungpinang lewat Barbara, Arabella dan Kenko.
Berikut foto data lengkap para pemenang;
Cuaca yang awalnya turun gerimis sedikit menyulitkan penjurian. Beruntung itu tidak terlalu lama dan cuaca kembali cerah.
Sehingga rekap hasil yang berjalan mulus membuat Kingkang Cup kian sempurna. Panitia pun menutup gelaran dengan ucapan terima kasih dan permohonan maaf jika ada kekurangan.
Satu hal yang jelas: Liga Perkutut Kepri kini bukan lagi sekadar lomba lokal. Ia telah menjadi magnet kung mania lintas daerah dan mungkin, segera lintas negara. * (Denny W)