Pilkada Mulai Memanas, Himakri Minta 3 Anggota DPRD Rohul Utamakan Kepentingan Rakyat

GEGAS.CO || PEKANBARU - Tinggal 17 hari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, suhu politik di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) mulai memanas.
Tim Pemenangan masing masing pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati mulai melakukan back campaign atau kampanye hitam di media sosial (medsos) dengan postingan postingan menyebar berita bohong (hoax)
''Kondisi ini jika dibiarkan akan berdampak perpecahan di tengah tengah masyarakat. Oleh sebab itu, kami meminta Aparatur Pemerintah, Aparatur Penegak Hukum, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda serta 3 anggota DPRD Rohul daerah pemilihan Kecamatan Rambah Hilir menjadi garda terdepan dalam menciptakan Pilkada aman, damai, dan anti hoax,'' kata Muhammad Afri Rozi, Ketua Himpunan Mahasiswa Kecamatan Rambah Hilir (Himakri) dalam siaran pers yang diterima Gegas.co, Minggu malam (10/11/2024).
Baca Lainnya :
- Kejati Riau Diminta Usut Tuntas Dugaan Korupsi Sport Center Rohul0
- LSM BRANTAS Desak Polda Riau Usut Tuntas Mafia Galian C dan BBM Ilegal0
- Dugaan Korupsi LPSE Kabupaten Rohul di Kejati Riau Jalan di Tempat, MERIAM Ancam Demo Berjilid-jilid0
- Kejati Riau Didesak Usut Tuntas Dugaan Pelanggaran LPSE Rohul0
- Dugaan Korupsi Perjalanan Dinas, Demonstran Minta Kejari Panggil dan Periksa Bupati Rohul0
Ditambahkannya, tinggal 17 hari Pesta Demokrasi, Pilkada Rohul menjadi waktu paling krusial dan menentukan bagi paslon. Mirisnya, sepekan terakhir bermunculan hoax di media sosial sampai aksi serang menyerang Tim Pemenangan di beberapa media komunikasi, media online dan Publikasi di Rokan Hulu.
''Hal ini dikhawatirkan akan terus memanas menuju hari-H pemungutan suara. Apalagi Rambah Hilir menjadi Kecamatan keenam terbesar secara kuantitas pemilih pada Pilkada kali ini,'' kata Rozi.
Berkaca pada Pilkada sebelumnya, lanjutnya, potensi-potensi perpecahan di lapisan masyarakat kerap kali menghantui Kecamatan Rambah Hilir.
“Kita wajib kembali kepada narasi-narasi awal dari pentingnya berdemokrasi dan pemilihan kepada daerah sebagaimana mestinya bangsa ini harus terus memupuk rasa persatuan dan kesatuan di dalam kehidupan sehari-hari,'' tuturnya.
Tetapi kondisi hari ini di Rambah Hilir justru sebaliknya. Kadangkala gesekan-gesekan yang muncul akibat perbedaan pandangan, selera, dan dukungan pada Pilkada menjadikan masyarakat lupa akan pentingnya menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat.
Dalam situasi seperti ini, mahasiswa Rambah Hilir meminta kepada 3 anggota DPRD Rohul, yaitu Rio Maryadi, Romi Juliandra dan Winarto untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
Karena bagaimana pun, mereka merupakan Wakil Rakyat. Artinya, ketiga anggota DPRD Rohul asal Rambah Hilir ini mengutamakan kepentingan rakyat di atas segala-galanya.
Bukan malah sebaliknya, hanya memikirkan kepentingan Partai dan Politik praktis sehingga melupakan keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat.
“Kemudian kita ingin Wakil Rakyat ini menjadi pamong dan pencegah dalam usaha-usaha pelanggaran hukum, pelanggaran etika dalam Pilkada Rohul 2024 ini. Kita tidak ingin justru malah mereka yang jadi pelakunya. Pelaku tindak tanduk terlarang seperti money politics, kampanye hitam menyebar berita berita hoax dan isu SARA, serta kampanye di tempat yang memang dilarang dan sebagainya,'' pungkas Rozi. * (Denny W)
