LSM BRANTAS Desak Polda Riau Usut Tuntas Mafia Galian C dan BBM Ilegal

GEGAS.CO || PEKANBARU - Puluhan demonstran yang tergabung dalam DPD LSM Brantas menggelar aksi unjuk rasa damai di sisi barat Mapolda Polda Riau, Jalan Pattimura Pekanbaru, Kamis (24/10/2024).
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan (Korlap) DPD LSM BRANTAS, Antoni Hasibuan mendesak pihak Polda Riau mengusut tuntas adanya mafia galian C di wilayah hukum Polres Rokan Hulu (Rohul).
Diduga ada setoran dari mafia Galian C untuk sejumlah oknum di Polres Rohul. Para mafia Galian C ilegal itu antara lain diduga milik Normal Harahap, Kepala Desa aktif Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai.
Baca Lainnya :
- Dugaan Korupsi LPSE Kabupaten Rohul di Kejati Riau Jalan di Tempat, MERIAM Ancam Demo Berjilid-jilid0
- Kejati Riau Didesak Usut Tuntas Dugaan Pelanggaran LPSE Rohul0
- Dugaan Korupsi Perjalanan Dinas, Demonstran Minta Kejari Panggil dan Periksa Bupati Rohul0
- Demo Limbah RS Surya Insani di Jakarta, Massa Gempur Ajak Tim Kemen-LHK Turun ke Rohul0
- Polres Rohul Serahkan 13 Warga Myanmar Diserahkan ke Imigrasi Pekanbaru0
Selain mafia Galian C, massa aksi dari DPD LSM BRANTAS ini juga meminta Polda Riau untuk menangkap para pelaku BBM ilegal di Rohul, di antaranya diduga milik Anto dan Lamroh dan Febri yang gudang penampungannya BBM ilegal itu tak jauh dari Mapolres Rohul.
''Segera tangkap dan ajukan ke hadapan hukum. Siapa pun pelakunya proses sesuai hukum yang berlaku. Kerana setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan sama di hadapan hukum, demi tegaknya hukum di Rokan Hulu,'' tukasnya.
Copot Kapolres Rohul
Selain berorasi secara bergantian, massa aksi juga meminta Kapolda Riau Irjen Pol M. Iqbal untuk mencopot Kapolres Rokan Hulu (Rohul) AKBP Budi Setiono dan Kasatreskrim AKP Dr Raja Kosmos Parmulais, SH, M.H dari jabatannya.
Pasalnya, terkesan adanya tebang pilih dalam penindakan hukum terhadap mafia Galian C dan mafia BBM ilegal.
Selain penanganan kedua kasus tersebut, pihak Polda Riau diminta untuk turun langsung ke Polres Rohul untuk menyelidiki adanya perbuatan maksiat antara sesama pria dan tahanan wanita di sel tahanan di Mapolres setempat.
Selain berorasi menggunakan alat pengeras suara(Toa), massa aksi juga membentangkan beberapa spanduk yang bertuliskan;
''Nonaktifkan AKP. Dr Raja kosmos Parmulais SH,.MH dari Kepolisian'', ''Copot dan Nonaktifkan Kapolres Rohul AKBP Budi Setiono Sik. MH'' serta ''BRANTAS DPD LSM Brantas Riau''.
Usai berorasi, massa DPD LSM BRANTAS diterima perwakilan Polda Riau, Kompol Bagus Harry Priambodo (Kapolsek Limapuluh).
Kepada para demonstran, Kompol Bagus mengucapkan terimakasih kepada adik adik dari LSM BRANTAS yang telah menyampaikan pernyataan sikap di muka umum dengan tertib.
''Aspirasi dari adik-adik kami terima dan nanti akan kami tindaklanjuti oleh pimpinan,'' tuturnya.
Setelah mendengar pernyataan Kompol Bagus, para pengunjukrasa pun membubarkan diri dengan tertib.
Di tempat terpisah, Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono yang dikonfirmasi Gegas.co melalui pesan WhatsApp (WA) terkait tuduhan yang disampaikan massa aksi LSM BRANTAS, tidak memberikan tanggapan. Meski dilihat dari notifikasi, pesan WA tersebut sudah dibaca pejabat bersangkutan. * (Denny W)
