GEGAS.CO || PEKANBARU – Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Rohil Intelektual (AMRI) menggelar aksi damai di Bundaran Ikan, Batu 6, Bagansiapiapi Rabu (14/5/2025) malam.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan praktik adu domba antara masyarakat dan pemerintah yang diduga dilakukan oleh oknum tertentu demi kepentingan pribadi.
Dalam aksi tersebut, massa membentangkan spanduk bertuliskan tegas: “STOP LAKUKAN PRAKTIK ADU DOMBA MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DEMI KEPENTINGAN PRIBADI”.
Aksi berlangsung tertib dan mendapat perhatian masyarakat yang melintas di lokasi.
Ketua Umum AMRI, Dedi Siregar, mengatakan bahwa aksi ini merupakan wujud kekecewaan publik terhadap upaya pihak tertentu yang dinilai sengaja memecah belah persatuan.
Dedi menyebut inisial AR sebagai sosok yang diduga memainkan narasi negatif untuk memperkeruh situasi di masa transisi pemerintahan Rokan Hilir.
“Kami menilai ada manuver yang berbahaya, yang bertujuan memecah belah sinergi antara masyarakat dan pemerintah daerah. Ini tidak sehat bagi demokrasi dan sangat merugikan pembangunan,” tegas Dedi kepada awak media.
Dia menambahkan bahwa saat ini masyarakat justru membutuhkan stabilitas dan solusi dari pemerintah, bukan konflik yang digerakkan oleh kepentingan segelintir orang.

Dedi juga mengajak masyarakat Rohil untuk lebih waspada terhadap narasi yang memecah belah, serta menolak menjadi alat politik pribadi yang menyesatkan.
“Kami menyerukan agar seluruh masyarakat tidak terprovokasi oleh gerakan tanpa arah yang hanya menimbulkan keresahan. Mari kita jaga persatuan dan wibawa daerah kita. Kritik boleh, tapi jangan sampai memecah belah,” tandasnya.
Aksi ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kondusivitas sosial-politik di tengah dinamika pemerintahan daerah yang sedang berbenah. * (rls/Amsuan)
