Scroll to top

TANGISAN DI KAKI BUKIT BARISAN (SEBUAH REFLEKSI TRAGEDI SUMATERA)
Oleh : Boy Brahmawanta Sembiring

Author
By administrator
30 Nov 2025, 17:28:50 WIB Opini
TANGISAN DI KAKI BUKIT BARISAN (SEBUAH REFLEKSI TRAGEDI SUMATERA)

DUKA kini menyelimuti jantung Sumatera kaki Bukit Barisan dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, hingga Aceh. Bencana banjir bandang yang merenggut nyawa dan melenyapkan harta benda adalah jeritan kolektif dari bumi yang telah lelah disakiti. 


Tragedi, tentu bukan takdir buta, melainkan akar pahit dari keserakahan manusia tiada batas, Narasi kebijakan pemerintah yang seolah demi lestari berujung mengamini eksploitasi.


Kita telah mengkhianati warisan kearifan leluhur. Filosofi hidup yang mengakar pada harmoni dengan alam 

telah sirna, berganti dengan logika pasar yang rakus. 


Di Minangkabau, kita melupakan ajaran luhur "Alam Takambang Jadi Guru" di mana seharusnya alam menjadi sumber ilmu dan etika, bukan sekadar objek yang dirampas.


Di Tapanuli, etika kuno "Manangkok, Manurun" (mengambil secukupnya, menjaga keseimbangan) kini hanya tinggal bisikan hampa, teredam oleh deru mesin pengeruk yang memotong urat nadi hutan. 


Demikian pula di Aceh, penghormatan pada hutan sebagai ‘’Tanoh Endatu’’ tanah titipan yang wajib dijaga turun-temurun—telah diabaikan.


Kerakusan telah menjadi sifat utama peradaban modern kita. Eksploitasi tambang dan pembalakan liar telah merusak sistem ekologis pegunungan, mengganti karpet hijau penyerap air dengan lumpur dan batu. 


Bencana ini adalah panen dari keangkuhan kolektif. Ia adalah cermin bagi kita semua, pengingat bahwa hukum alam tidak pernah bernegosiasi. 


Bukit Barisan adalah kekayaan yang berubah ancaman?


Sebelum jeritan bumi menuntut korban sanak saudara sekampung Halaman, wahai kawan kembalikan Pusaka budaya leluhur untuk hidup selaras dengan alam


Salam Lestari

Boy Brahmawanta Sembiring

29/11/25


  • Penulis : adalah pemerhati lingkungan dan Pengurus Ikatan Arsitek Indonesian (IAI) Sumatera Utara.

Bagikan Artikel Ini:

Tinggalkan Komentar dengan Akun Facebook:
Tulis Komentar