GEGAS.CO || DAGIMON, MAPPI β Satuan Tugas Batalyon Infanteri 123/Rajawali Pos Kotis berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan Kabupaten Mappi menyelenggarakan gerakan pengembangan dan peningkatan literasi di SD Inpres Dagimon, Kampung Dagimon, Distrik Obaa, Papua Selatan, Selasa (2/12/2025).
Kegiatan ini dihadiri personel Satgas, perwakilan dinas, guru, siswa, serta tokoh masyarakat setempat, sebagai upaya konkret meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi anak-anak di daerah terpencil.
Komandan Satgas Yonif 123/Rajawali, Letkol Inf Anhar Agil Gunawan, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian TNI terhadap pendidikan di wilayah penugasan.
βKami berharap anak-anak di SD Inpres Dagimon semakin gemar membaca dan memiliki literasi yang baik, sehingga mampu meraih cita-cita mereka,β tuturnya.
Dukungan ini sejalan dengan visi pembangunan sumber daya manusia yang menjadi prioritas nasional, khususnya di daerah dengan akses terbatas.
Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Mappi, Fransiskus Josep Jamlean mengapresiasi atas inisiatif Satgas dalam mendukung program literasi.
βKerja sama ini sangat berarti untuk memperluas jangkauan layanan perpustakaan ke daerah terpencil. Semoga kegiatan berdampak besar bagi masa depan siswa,β ucapnya.
Kolaborasi ini menunjukkan sinergi yang positif antara institusi keamanan dan pemerintah daerah dalam menyentuh aspek fundamental pembangunan, yaitu pendidikan.
Antusiasme tinggi ditunjukkan oleh siswa-siswi SD Inpres Dagimon selama kegiatan berlangsung. Mereka terlibat aktif dalam sesi belajar interaktif dan permainan edukatif yang dirancang untuk membuat proses belajar membaca lebih menyenangkan dan efektif. Pendekatan yang partisipatif ini diharapkan dapat menanamkan kebiasaan literasi sejak dini.
Gerakan literasi di Dagimon bukan hanya sekadar aktivitas simbolis, melainkan investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi penerus yang kritis, kreatif, dan siap bersaing.
Dengan meningkatnya kemampuan literasi, anak-anak Papua diharapkan dapat mengoptimalkan potensi diri dan berkontribusi pada pembangunan daerah maupun nasional. Ke depan, program serupa diharapkan dapat diperluas ke lebih banyak titik di Papua Selatan, memperkuat fondasi pendidikan Indonesia dari daerah paling ujung. * (rilis: Pen Yonif 123/SBA)
