GEGAS.CO || PEKANBARU – Dalam rangka mengantisipasi peningkatan volume kendaraan dan potensi gangguan kamtibmas menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Riau mengambil langkah inovatif dengan melibatkan secara aktif komunitas pengemudi ojek online (ojol).
Melalui Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Ojol Peduli Kamtibmas” yang digelar di Hotel Grand Elite, Selasa (2/12), polisi menyasar driver dari berbagai platform seperti Gojek, Grab, Maxim, dan Maxride sebagai mitra strategis di jalan.
Kegiatan yang diinisiasi Subdit Kamsel Ditlantas ini bukan sekadar sosialisasi satu arah, melainkan forum diskusi untuk membangun pemahaman bersama. Driver ojol diberikan pembekalan komprehensif mengenai Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas), serta peran mereka dalam mendukung kondisi aman dan kondusif selama periode Nataru.
Kehadiran pejabat utama seperti Wadir Intelkam AKBP Pangucap, S.I.K. dan Kasubditkamsel AKBP Dasril, S.Pd., M.M., menegaskan keseriusan institusi dalam membangun kolaborasi ini.
“Melalui kegiatan ini, kita dapat menciptakan lalu lintas yang kondusif sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dicegah lebih dini. Harapan kami, ojol di Pekanbaru dapat menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas,” kata Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, Dirlantas Polda Riau dalam arahan sekaligus penutup acara.
Pernyataan tersebut sejalan dengan visi *Green Policing Kapolda Riau yang tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pada pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.
Secara simbolis, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap keselamatan berkendara, Ditlantas Polda Riau membagikan lima helm berstandar SNI serta bibit tanaman kepada perwakilan driver.

Bantuan helm menjadi pengingat konkret pentingnya alat pelindung diri, sementara bibit tanaman merefleksikan komitmen bersama terhadap kelestarian lingkungan.
Antusiasme terpancar dari para peserta. Irwan, salah satu perwakilan driver, menyatakan bahwa FGD ini memberikan pedoman berharga. “Banyak hal yang dapat kami pedomani, baik tentang kamtibmas maupun Kamseltibcarlantas. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ujarnya.
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa driver ojol, yang sehari-hari menjadi ‘mata dan telinga’ di jalanan, siap menjadi perpanjangan tangan kepolisian dalam mengidentifikasi potensi gangguan dan pelanggaran.
Kolaborasi ini dinilai sebagai strategi tepat sasaran mengingat mobilitas driver ojol yang tinggi dan luas menjangkau berbagai sudut kota. Kehadiran mereka yang nyaris 24 jam dapat berfungsi sebagai sistem deteksi dini dan diseminasi informasi keselamatan yang efektif.
Dengan semakin kuatnya sinergi ini, Polda Riau optimis dapat menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, menciptakan rasa aman bagi seluruh pengguna jalan, dan memastikan perayaan Nataru berlangsung lancar di bumi Lancang Kuning. * (rls/Marden)
