Oleh : H. Azmi bin Rozali, S.IP., M.Si
TIGA minggu yang lalu, kaki saya terbakar selama 1 detik. Walaupun hanya satu detik tetapi api berhasil membuat kulit saya menggelembung, memerah.
Setengah jam menyiramnya dengan air yang mengalir belum membuat panasnya mereda. Rasa sakitnya sampai ke tulang yang tidak dapat saya gambarkan di sini.
Lantas saya terbayang bagaimana kalau kejadian ini terjadi di akhirat di mana satu hari di akhirat setara dengan 1000 tahun waktu dunia. Kemanakan saya Adib Farhan menghitung, 1 detik di akhirat setara dengan 4 hari lebih 4,5 jam.
Terbakar selama 4 hari bukan hanya membuat kulit menggelembung, tapi membuat bagian tubuh yang terbakar jadi hangus. Jangankan dengan api neraka yang panasnya 99 kali dari api dunia.
Dengan api kompor saja, kalau kulit kita terbakar selama 4,5 jam maka bukan hanya kulit, tetapi seluruh badan kita hangus menjadi arang dan abu.
Pengalaman terbakar api adalah pengalaman yang menyakitkan, tetapi penuh dengan pelajaran. Janganlah bermain-main dengan dosa dan maksiat kepada Allah.
Turutilah semua perintah Allah dan hentikan semua larangan-Nya. Saya mengalami sendiri bagaimana sakitnya terbakar api selama 1 detik waktu dunia.
Jika kita tidak sanggup terbakar selama 1 detik di dunia, bagaimana pula kita merasa sanggup terbakar selama 1 detik di akhirat yang setara dengan 4 hari, 5 jam, 33 menit dan 20 detik.
Apalagi kalau ternyata dosa kita telah dapat membuat kita terbakar selama 1 hari di akhirat, maka itu setara dengan 1000 tahun waktu dunia.
Mudah-mudahan kita sepakat bahwa tidak ada seorangpun yang sanggup terbakar walaupun hanya satu detik, baik waktu dunia maupun waktu akhirat.
Maka minta ampunlah atas semua dosa yang telah kita lakukan, semua larangan Allah yang telah kita kerjakan, semua perintah Allah yang telah kita tinggalkan.
Semoga bulan suci Ramadan ini dapat menjadi penyebab Allah mengampuni dosa-dosa kita, baik dosa kecil maupun dosa besar, dosa yang terlihat maupun dosa yang tidak terlihat, dosa yang dapat kita ingat maupun yang tidak kita ingat lagi. *
- Penulis sejak tanggal 19 Februari 2025 bergelar Datuk Indra Tuah Jasa Negeri Pekemadiradja Wali Muda dari Kesultanan Siak Sri Indrapura.
