GEGAS.CO || BATAM – Semangat persaudaraan dan silaturahmi antarpecinta burung perkutut menjadi daya tarik utama dalam penyelenggaraan Liga Perkutut Kepri ke-4 yang digelar di Lapangan Buana Center Park Tembesi, Batam, Minggu (11/2/2024).
Ajang ini tidak hanya mempertemukan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga menjalin tali persahabatan dengan perwakilan dari Singapura dan Malaysia.
Hartoyo, Ketua Pengurus Daerah (Pengda) P3SI Tanjungpinang, menyatakan bahwa event tahunan ini lebih dari sekadar kompetisi.

"Ini adalah wadah untuk mempererat silaturahmi dan menjaga tali persaudaraan antar kolektor dan pencinta perkutut se-Asia Tenggara," ujarnya.
Sebanyak 146 peserta turut meramaikan liga dengan membawa sekitar 150 ekor burung perkutut. Mereka bersaing dalam tiga kategori lomba, yaitu piyik hanging, piyik junior dan kelas dewasa/bebas. Kontingen Tanjungpinang sendiri mengirimkan sekitar 30 ekor burung.
Koordinator Wilayah (Korwil) Persatuan Pelestarian Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) Kepri, HM Khairul Anwar, mengungkapkan bahwa liga ini merupakan salah satu dari 12 seri yang diselenggarakan setiap tahunnya.
"Jadwal memang sempat mengalami penyesuaian akibat tantangan relokasi tempat, namun hal itu tidak mengurangi antusiasme peserta," tambah Anwar.

Menariknya, sesuai dengan AD/ART organisasi, hadiah yang disiapkan panitia bukan berupa uang pembinaan, melainkan door prize sebagai bentuk apresiasi dan pemeliharaan nilai-nilai kekeluargaan.
Rasa syukur dan apresiasi tinggi disampaikan oleh peserta dari Pekanbaru, Antoni Abeng.
"Kami mengucapkan terima kasih atas layanan dan fasilitas luar biasa yang disiapkan oleh Korwil P3SI Kepri, H. Anwar. Ini benar-benar mencerminkan keramahan dan semangat bersilaturahmi," tuturnya.

Dukungan serupa disampaikan oleh Ketua Pengda P3SI Kota Pekanbaru, Nur Alamsyah. Menurut dia, kesuksesan persiapan hingga pelaksanaan liga membuktikan bahwa Kepri layak menjadi tuan rumah untuk event tingkat nasional, Liga Perkutut Indonesia (LSI).
"Kami mendukung penuh Kepri untuk menjadi tuan rumah LSI. Silaturahmi dan persaudaraan yang terbangun di sini adalah contoh bagi daerah lain," pungkasnya.
Liga Perkutut Kepri ke-4 tidak hanya menjadi ajang adu kualitas suara burung, tetapi juga bukti nyata bahwa tradisi pecinta perkutut mampu membangun jembatan persaudaraan yang mengatasi batas-batas geografis. * (Denny W)
