GEGAS.CO || PEKANBARU — Emosi pecah di Mapolresta Pekanbaru ketika Sutini, pemilik toko makanan kucing, menjerit histeris setelah mengetahui bahwa penyidik tidak menahan Evi, tersangka kasus pencurian yang merugikannya.
Kasus tersebut telah berlangsung lebih dari dua tahun, dan korban menilai proses hukum berjalan tidak adil.
Evi, bos PT Duta Maritim Jaya yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara, sebelumnya disebut tidak kooperatif karena dua kali dipanggil penyidik tanpa kehadiran.

Namun, Kamis (21/11/2025) malam, perempuan berambut pendek sebahu itu akhirnya datang memenuhi panggilan ketiga Polresta Pekanbaru.
Alih-alih ditahan, penyidik justru memberikan penangguhan penahanan. Keputusan itu membuat Sutini geram. “Ini tidak adil! Mengapa dia tidak ditahan? Mentang-mentang punya duit, dia bisa seenaknya,” teriak Sutini sambil membuntuti Evi hingga area parkir.
Evi yang didampingi pengacaranya bungkam saat diwawancara wartawan yang menguntitnya dari ruang pemeriksaan Polresta Pekanbaru menuju tempat parkir mobilnya di samping Mapolresta, Jalan Jenderal Ahmad Yani Pekanbaru.
Kronologis Perkara
Peristiwa pencurian terjadi pada Kamis, 15 Juli 2023 sekitar pukul 21.00 WIB di Toko Pet Shop milik Sutini di Jalan Hangtuah No. 13, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya. Evi bersama dua anak buahnya datang ke toko untuk menarik produk pasokan PT Duta Maritim Jaya dengan alasan tagihan belum dibayar. Padahal, menurut Sutini, pembayaran sebenarnya belum jatuh tempo.
Tak hanya mengambil produk milik perusahaannya, Evi dan dua stafnya juga diduga menggondol barang lain milik toko. Atas tindakan itu, korban kemudian melapor ke Polresta Pekanbaru.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, saat dikonfirmasi di sela peringatan Hari Pohon Sedunia di Danau Kayangan, membenarkan bahwa penahanan Evi memang ditangguhkan.

Namun, ia meluruskan informasi bahwa tersangka dua kali mangkir dari panggilan.
“Pemanggilan semalam itu adalah panggilan kedua terhadap dia,” ujarnya singkat tanpa mengonfirmasi apakah Evi dianggap tidak kooperatif. * (Denny W)
