GEGAS.CO || PEKANBARU - Anggota DPR-RI dari Fraksi PKS Dapil (Daerah Pemilihan) Riau2, Dr. H. Syahrul Aidi Maazat, Lc, MA disomasi 7 (tujuh) dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau.
Somasi itu berawal dari _posting_ an Syahrul Aidi di akun media sosial (medsos) miliknya terkait kisruh Rektor vs 7 dosen UIN Suska Riau yang sempat viral.
Pengacara 7 dosen UIN Suska, Rohim, S.H yang ditemui Gegas.co usai membuat laporan perkara lain di Mapolda Riau, sore tadi (19/10/2023), membenarkan dirinya telah melayangkan surat somasi kepada anggota DPR RI Fraksi PKS Syahrul Aidi Maazat.
Dalam surat somasi yang juga juga ditembuskan kepada : Ketua DPR RI, Pimpinan Mahkamah Kehormatan DPR RI, DPP PKS, Fraksi PKS DPR RI dan Kapolda Riau itu, Syahrul Aidi didesak dalam waktu 3 x 24 jam untuk memberikan klarifikasi, mencabut pernyataannya serta meminta maaf secara terbuka kepada ketujuh dosen UIN Suska.
Ada pun barang bukti yang telah dikantongi Rohim, berupa rekaman video pernyataan Syahrul Aidi yang diunggah melalui media sosial TikTok (@syahrulaidi.mz)/(https://www.tiktok.com/@syahrulaidi.ma/ video/7278297976806624517), dan akun facebook https://www.facebook.com/ Syahrul Aidi Maazat yang mengomentari
peristiwa/insiden yang terjadi di UIN Suska Riau, Jumat, 08 September 2023.
''Video itu merupakan tuduhan serius, namun tidak didasari dan didukung oleh fakta peristiwa yang sebenarnya dan tidak disertai upaya konfirmasi (Tabayyun, Red) terhadap pihak-pihak terkait. Dan bahkan saudara Syahrul Aidi ini menuduh secara sepihak klien kami melakukan perbuatan yang tidak manusiawi, tidak punya etika Islami, serta mengutuk perilaku tersebut,'' tukasnya.
Syahrul, kata Rohim, telah membuat tuduhan tidak berdasar dan cenderung bersifat tendensius, sehingga telah merugikan dan mencemarkan nama baik kliennya.
Terlebih rekaman pernyataan anggota DPR RI dari Fraksi PKS ini telah beredar luas dan membuat masalah baru di tengah-tengah masyarakat, khususnya Provinsi Riau.
''Oleh sebab itu, Syahrul Aidi segera memberikan klarifikasi dan mencabut pernyataan tersebut, serta meminta maaf secara terbuka kepada klien kami secara langsung, maupun di akun media sosial pribadinya,'' pungkas Rohim.
Anggota DPR RI Syahrul Aidi yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA) mengaku belum bisa memberikan jawaban atas somasi tersebut, karena memang belum menerima suratnya.
''Surat somasinya belum sampai kepada saya. Jadi belum bisa saya jawab,'' tulisnya singkat. * (Denny W)
