GEGAS.CO || INDRAMAYU —  Tim gabungan polisi dan ahli eksternal mengidentifikasi sejumlah kelemahan kritis dalam sistem pengamanan PLTU & Gardu Induk (GI) Indramayu pada hari pertama audit resertifikasi, Senin (14/7/2025).  

Kegiatan yang dipimpin oleh Kombes Pol. Hadianur ini mengungkap 6 (enam) unit CCTV mati, titik buta pengawasan akibat vegetasi hingga lemahnya kontrol akses di area vital. 

Temuan ini berpotensi membahayakan keamanan infrastruktur strategis penyuplai listrik Jawa Barat (Jabar) tersebut.  

Audit diawali dengan rapat pembukaan di Ruang Rapat Teguh Prasetiyo PLN, dihadiri perwakilan PLN Pusat, manajemen PLTU Indramayu dan tim auditor. 

Setelah pemaparan metodologi, tim langsung melakukan inspeksi mendalam ke sektor krusial seperti:  

- Control Room (6 CCTV tidak berfungsi)  

- Perimeter pagar  (tumbuhan menghalangi pandangan kamera dan petugas)  

- Gudang APAR (checklist pemeriksaan kadaluwarsa)  

- Pintu Gardu Induk (tanpa sistem akses kontrol)  

- Batas Jetty & coal yard (tidak ada penanda jelas)  

"Temuan awal ini menunjukkan celah serius dalam implementasi Sistem Manajemen Pengamanan (SMP)," tukas AKBP Bohari, anggota tim dari Polda Jabar.  

Manajemen PLN, termasuk Manager HSSE Dedy dan Manager K3L Yeni Dwi Ariyanto, menyatakan kesiapan untuk segera menindaklanjuti rekomendasi audit. "Kami akan memperbaiki titik-titik rawan ini secara bertahap," janji Agus Kurniawan, Manager Business Support PLN Nusantara Power.  

Audit akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan dengan pendalaman scoring dan pemeriksaan dokumen. Hasil akhir diharapkan menjadi peta jalan perbaikan sistem pengamanan PLTU & GI Indramayu. * (rls/Rindi)