Polda Riau Didesak Usut Tuntas Pembunuhan Berencana Aktivis Lingkungan di Kuansing

By administrator 02 Agu 2023, 19:10:55 WIB Hukrim
Polda Riau Didesak Usut Tuntas Pembunuhan Berencana Aktivis Lingkungan di Kuansing

GEGAS.CO || PEKANBARU - Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Riau didesak untuk mengusut tuntas dugaan pembunuhan berencana terhadap aktivis lingkungan dan juga seorang petani di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) bernama Arsyad Rachim.

Desakan itu disampaikan kelompok masyarakat sipil yang bergabung dalam ''Solidaritas untuk Arsyad'' dalam aksi damai di samping Gedung Mapolda Riau, Jalan Pattimura Pekanbaru, Rabu (02/08/2023).

Dalam aksi unjukrasa itu hadir istri dan keluarga serta rekan rekan seperjuangan Arsyad.

Baca Lainnya :

Kuasa hukum korban, Alhamran Ariawan, S.H, M.H dan Ali Husin Nasution,S.H mengatakan kasus ini bukanlah kasus pembunuhan biasa. 

"Pembunuhan ini bukanlah pembunuhan biasa, tapi pembunuhan yang sangat sadis, keji dan terencana,'' tukas mereka kepada wartawan.

Oleh sebab itu, imbuh Alhamran, perlu dilakukan metode pendekatan scientific crime investigation yaitu metode yang memadukan teknik prosedur dan juga teori ilmiah guna melawan kejahatan dan memenuhi kebutuhan hukum.

Kejadian pembunuhan sadis itu berawal ketika Arsyad (41) ditemukan meninggal dalam kondisi bersimbah darah, Selasa (04/08/2023) sekira pukul 17.35 WIB di Jalan Pertanian Pematang Sialang, Dusun 3 Desa Kompe Berangin, Cerenti, Kuansing. 

Keterangan ini lah yang diragukan pihak kuasa hukum korban. Betapa tidak, kurang dari 1 x 24 jam, sejak pelaku PT alias Yandi alias Ebe, Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyon Soegito langsung menggelar keterangan pers.

Kepada wartawan, AKBP Pengucap Priyon Soegito menyebut di Desa Kompe Berangin, Cerenti, Kuansing itu merupakan kasus pembunuhan biasa yang dipicu  kesalahpahaman antara korban dan pelaku yang berakhir perkelahian.

Padahal beberapa saksi menyebut, awalnya antara pelaku dengan korban berkelahi di tengah jalan. Saksi yang lewat di jalan itu langsung melerai.

Mereka berhasil dipisahkan. Tetapi kemudian pelaku menentang korban untuk berkelahi satu lawan satu dengan tangan kosong.

Jarak antara mereka berkelahi dengan gubuk tempat berduel itu sekitar 1 kilometer. Nah, ketika itu lah pada akhirnya pelaku ditemukan tewas bersimbah darah!

''Pertanyaannya sejak kapan pelaku menyiapkan parang yang digunakan pelaku dalam perkelahian itu. Ada indikasi bahwa pelaku sudah merencanakan pembunuhan ini,'' kata Alhamran.

Dia juga meminta Kapolda Riau untuk melihat hasil autopsi Arsyad. Apakah memang jasadnya yang ''hancur'' itu disebabkan oleh sebilah pedang atau kah ada benda lain yang digunakan untuk membunuh kliennya.  Ataukah ada kemungkinan pelakunya bukan tunggal, alias ada orang lain yang membantu.

"Kami yakin Pak Kapolda Irjen Pol Mohammad Iqbal akan menjaga reputasinya sebagai pemimpin kepolisian yang adil dan berpihak kepada anggota masyarakat yang didzalimi. Beliau tentu menjunjung kebenaran dari setiap kasus kriminal yang mereka tangani. Kami yakin itu!" pungkas Alhamran penuh harap. * (Denny W)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment