Tim Disnakertrans Riau Dalami Penyebab Kematian Pekerja Kontruksi PT TEP

By administrator 01 Agu 2023, 17:14:38 WIB Hukrim
Tim Disnakertrans Riau Dalami Penyebab Kematian Pekerja Kontruksi PT TEP

GEGAS.CO || PEKANBARU - Tim Pengawas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau saat ini masih terus menyelidiki dan mendalami penyebab kematian seorang pekerja konstruksi PT Totalindo Eka Persada (TEP) Tbk.

Pekerja naas itu tewas setelah jatuh dari lantai III Gedung University Main Library (UML) kampus Universitas Riau (Unri), Kota Pekanbaru.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Disnakertrans Provinsi Riau, Rival Lino kepada wartawan, Kamis (27/7/2023).

Baca Lainnya :

Dikatakannya, pihaknya akan melakukan kroscek terhadap perusahaan konstruksi tersebut, apakah sudah menjalankan wajib lapor ketenagakerjaan dan wajib lapor konstruksi.

"Rekan-rekan pengawas sedang melakukan pendalaman apakah perusahaan ada  melakukan wajib lapor ketenagakerjaan dan wajib lapor pelaksanaan kegiatan konstruksinya,'' ucap  Rival Lino.

Namun, lanjutnya, jika dilihat sampai hari ini, data kita sementara tidak ada. Kita kroscek lagi, apakah wajib lapor konstruksi yang seharusnya sesuai Pasal 2 Permennaker nomor 1 tahun 1980, dilaporkan oleh kontraktor kepada pihak Disnakertrans Riau.

Menurut Rival Lino, wajib lapor konstruksi dan wajib lapor ketenagakerjaan ternyata tidak dilaksanakan PT TEP Tbk. Maka ada sanksi yang tertuang dalam Undang-undamg nomor 1 tahun 1970 Tentang Ketenagakerjaan.

"Jadi sanksinya tindak pidana ringan (tipiring, Red) tiga bulan penjara atau denda," tegasnya.

Untuk diketahui, lanjut Rival, kejadian naas itu terjadi pada Selasa (25/07/2023) sekira pukul 10.15 WIB. Korbannya adalah Rudianto (46) yang jatuh diduga terpeleset dari lantai III setinggi 12 meter, ketika berusaha melepas bekisting (mal papan cor).

Chief Healthy Safey Environment (HSE) PT Totalindo Eka Persada Tbk, Agus Rufawan ketika dikonfirmasi menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.

Kata dia, saat itu korban sedang memindahkan cantolan body harness ke posisi lain dari posisi awal, namun tiba-tiba dia terpeleset dan jatuh.

"Sebelum kejadian memang ada bagian bekisting (mal pencetak beton) kita yang sudah dibongkar. Pekerja kita mengambil inisiatif keluar. Pada saat di luar korban mau pindah posisi (agak tengah) dia terpeleset saat melepas body harness dari lantai III, mungkin licin, jatuh dia di situ," ucapnya.

Saat jatuh, sebut Agus Rufawan, kondisi korban sangat parah dan saat itu juga dievakuasi ke RS Awal Bros Panam.

"Waktu itu saya di posisi bawah lihat kondisi korban, memang kondisinya parah dan kita langsung evakuasi ke rumah sakit. Saat sampai di rumah sakit kondisi korban masih sadar," ujarnya.

Setelah dilakukan observasi di rumah sakit, diketahui tangan kanan dan kaki kanan korban patah serta terdapat luka di pelipis mata.

"Setelah dilakukan observasi kondisi korban drop. Saat dibawa ke ICU kondisi korban sudah tidak normal dan jam 17.00 WIB dinyatakan meninggal dunia," ungkap Agus.

Soal penggunaan alat pelindung diri (APD), Agus menyebut seluruh pekerja konstruksi di proyek tersebut telah memakai perlengkapan susuai standar yang diterapkan perusahaan.

Bahkan kata dia, seluruh pekerja kontraktor PT Totalindo Eka Persada Tbk sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan juga telah dilaporkan ke Disnakertrans Provinsi Riau.

"Sudah (didaftarkan, Red) BPJS Ketenagakerjaan. Sudah dilaporkan (ke Disnakertrans Riau, Red). Kami sudah mengawasi semua, ada pelaksananya juga disitu. Kalau untuk penggunaan APD sudah sesuai," pungkasnya. * (Denny W)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment