Unilak Kukuhkan 3 Guru Besar Sekaligus, Perkuat Peran Akademik di Riau

GEGAS.CO || PEKANBARU – Universitas Lancang Kuning (Unilak) menorehkan sejarah baru dalam dunia pendidikan tinggi di Riau dengan mengukuhkan 3 (tiga) guru besar sekaligus dalam satu hari.
Momentum bersejarah ini menjadi tonggak penting dalam penguatan eksistensi akademik dan kontribusi keilmuan kampus tersebut di tingkat regional dan nasional.
Baca Lainnya :
- 20.000 Warga Riau Meriahkan Karhutla Fun Run 20250
- Perkuat Silaturahmi dan Serap Aspirasi Masyarakat, Polda Riau Gelar Program Jumat Curhat0
- BPKP Didesak Umumkan Hasil Perhitungan Kerugian Negara Kasus SPPD Fiktif DPRD Riau0
- Jalan Rusak di depan Ramah Eks Gubernur, Warga Minta Pemko Segera Perbaiki0
- Satlantas Polresta Pekanbaru Giring Terduga Puluhan Pelaku Balap Liar0
Ketiga akademisi yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Adolf Bastian, M.Pd. (Ilmu Manajemen Pendidikan), Prof. Dr. Fahmi, S.H., M.H. (Ilmu Hukum Bisnis), dan Prof. Dr. Arizal, S.E., M.M. (Ilmu Pemasaran Jasa dan E-Commerce).
Acara pengukuhan digelar secara khidmat di Aula Perpustakaan Unilak, Selasa (15/4/2025) dan diawali dengan prosesi adat Melayu berupa tepuk tepung tawar sebagai bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal.
Rektor Unilak, Prof. Dr. Junaidi, S.S., M.Hum., Ph.D., menyampaikan rasa bangga atas pencapaian luar biasa para dosen tersebut. Ia menegaskan bahwa jabatan profesor bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab intelektual dan sosial yang lebih besar.
“Menjadi profesor bukan berarti berhenti belajar. Justru di titik ini, kontribusi nyata untuk menjawab tantangan bangsa menjadi semakin ditunggu oleh masyarakat,” kata Junaidi dalam sambutannya.
Dengan bertambahnya tiga guru besar, saat ini Unilak memiliki lima guru besar aktif dari total 341 dosen. Rektor berharap jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan komitmen pengembangan riset dan mutu pendidikan di kampus.
Ketua Yayasan Pendidikan Raja Ali Haji, Prof. Dr. Ir. Irwan Effendi, juga menyampaikan rasa syukur atas bertambahnya guru besar di Unilak. Ia menekankan pentingnya budaya literasi sebagai fondasi intelektual.
"Ilmu adalah tumpuan harapan. Teruslah membaca dan menulis untuk menghasilkan karya-karya besar yang memberi manfaat luas,” tuturnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah XVII, Dr. Nopriadi, M.Kes., yang turut hadir, menyebut pengukuhan ini sebagai buah dari dedikasi panjang dalam pengembangan pendidikan tinggi dan pengabdian masyarakat.
"Guru besar adalah jabatan akademik tertinggi yang mensyaratkan integritas dan keteladanan,” ujarnya.
Dukungan budaya juga hadir melalui kehadiran Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAM Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pencapaian akademik ini selaras dengan falsafah Melayu yang menjunjung tinggi proses pencarian ilmu tanpa henti.
"Semoga ketiga guru besar dapat menjadi cahaya pencerahan bagi masyarakat Riau dan dunia,” harapnya.
Dalam acara tersebut, masing-masing guru besar juga menyampaikan orasi ilmiah yang menggambarkan kekayaan pemikiran mereka:
- Prof. Dr. Fahmi, S.H., M.H.** membahas “Pembentukan Superholding Danantara: Transformasi BUMN Menuju Perusahaan Kelas Dunia”.
- Prof. Dr. Arizal, S.E., M.M memaparkan “E-Commerce dan Loyalitas Pelanggan Generasi Z”.
- Prof. Dr. Adolf Bastian, M.Pd, menyampaikan orasi berjudul “Reorientasi Manajemen Pendidikan: Filsafat Pendidikan sebagai Dasar Menghadapi Tantangan Abad ke-21”
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting di Riau, di antaranya Ketua Majelis Kerapat Adat LAM Riau Datuk Raja Marjohan Yusuf, Wakil Rektor Unilak, para akademisi, perwakilan Bank Indonesia, Kemenag Riau, hingga Gubernur Riau periode sebelumnya, H. Saleh Djasit.
Dengan pengukuhan ini, Unilak tidak hanya memperkuat posisi akademiknya, tetapi juga mempertegas komitmennya dalam membentuk SDM unggul yang mampu menjawab tantangan zaman di Bumi Lancang Kuning dan sekitarnya. * (rls/Fadly)
