UJI NYALI 3 KANDIDAT GUBRI LEWAT DEBAT KAMPUS

SENAT dan organisasi kemahasiswaan beberapa kampus di Riau harus berani membedah inteletual ketiga pasang calon Gubernur Riau yang saat ini santer diperbincangkan masyarakat pemilih. Kampus dan civitas akademika bisa menjadi pilar utama menaja Debat Bedah misi dan visi ketiga pasang calon tersebut.
Dinamika debat kampus dan suasana kebathinan intelektual muda kampus, pasti akan menarik untuk disimak, jika ada debat kampus. Biarkan ketiga pasang itu diuji nyalinya seperti ujian skripsi. Tahu kita mana yang terbaik.
Kampus saat ini memiliki para ahli di bidang ekonomi pembangunan, bidang hukum, sosial kemasyarakatan dan kebijakan politik.
Baca Lainnya :
- Diduga Gelapkan Uang Perusahaan Rp286 Juta, Karyawan PT AKA Ditangkap Polsek Siak Hulu0
- Partai NasDem Usung Abdul Wahid-SF Hariyanto di Pilgub Riau0
- Ketum INPEST Penuhi Panggilan KPK untuk Lampirkan Data Pendukung Dugaan Korupsi Dana PI Rohil Rp 488 M0
- Tokoh Muda Riau Sayangkan Atlet Lompat Tinggi Putra PON Riau Pindah ke Kontingen DKI0
- Kapolsek Pekanbaru Kota Kompol Herman Pelani Ajak Masyarakat Sukaramai Jaga Keamanan0
Kampus punya banyak orang pintar. Biarkan ketiga kandidat pasang calon Gubri itu berdebat dan di debat. Nanti ketahuan isi kepala dari ketiga pasang kandidat tersebut.
Debat kampus harus independen. Pertanyaan ke masing masing kandidat mengalir saja. Sesuai apa yg mereka paparkan. Kandidat terbaik pasti menyiapkan dirinya dengan baik.
Debat di kampus harus mendapat dukungan penuh dari KPU Riau dan Bawaslu Riau. Agar pemilih muda dapat menilai pemimpin mana yang cocok buat Riau ke depan.
Ada 4 kampus besar di Riau. Bagusnya debat kampus itu diadakan di kampus besar. Senat dan organisasi mahasiswa undang mereka. Kalau ingin menguji visi misi, integritas, kapasitas dan kredibilitas para calon.
Debat kampus dipandang lebih egaliter dan tepat sasaran, daripada sodoran baliho atau spanduk.
Spanduk dan baliho itu dirancang kalimatnya sebaik mungkin. Isu yang ditampilkan juga direncanakan terlebih dahulu. Tata letak dan foto juga diatur sedemikian rupa agar menarik dilihat masyarakat.
Debat itu spontan. Bahasa tubuh dan narasi yang terbangun mengalir sesuai personaliti seorang calon. Apa adanya. Kecerdesaan terbangun tidak dibuat buat. Lebih egaliter wadah debat ketimbang baliho dalam menilai seorang calon.
Debat yang berkuallitas dengan menguji intelektual dan kredibilitas calon tentu akan menghasilkan resonansi yang kuat kepada pemilih tentang siapa yang nanti bakal mereka pilih.
Pemilih Riau semakin bijak dan egaliter dalam memilih Gubernur periode mendatang. ***
Pekanbaru, Jumat 16 Agustus 2024.
- Penulis : Inisiator, Founder #RiauNaikKelas
