Larang Relawan Unjukrasa ke Polda, Muflihun : Anak Pekanbaru Itu Santun

By administrator 11 Okt 2024, 21:00:57 WIB Politik
Larang Relawan Unjukrasa ke Polda, Muflihun : Anak Pekanbaru Itu Santun

GEGAS.CO || PEKANBARU - Calon Walikota Pekanbaru nomor urut 1, Muflihun S.SPTP, M.A.P. melarang 70 relawannya untuk melakukan aksi demontrasi besar besar ke Markas Polda Riau, Jalan Pattimura Pekanbaru, Senin (14/10/2024) lusa.

Larangan itu dikemukakannya dalam jumpa pers, Jumat (11/10/2024) sore di kantor Sekretariat Pro Uun, Jalan Hasunudin Pekanbaru. Calon Walikota Pekanbaru nomor urut 1 yang akrab disapa Bang Uun ini mengaku terharu dan bangga atas loyalitas dan soliditas ditunjukkan para pendukungnya yang tergabung dalam 70 simpul organisasi atau relawan.

Dikatakan eks Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru ini mengaku fitnah yang dialamatkannya makin hari hari makin menjadi jadi.  ''Selama ini kami cuma diam. Diam. Tidak ada kami melawan orang lain. Boleh tengok di Tiktok, IG. Namun semakin hari, saya diserang terus,'' katanya.

Baca Lainnya :

Puncaknya, dua hari lalu, dirinya difitnah memberikan barang barang mewah terhadap seorang Tenaga Harian Lepas (THL) Sekretariat DPRD DPRD Riau. Namun kesebaran dirinya tidak diikuti oleh para pendukung dan relawan pemenangan. 

Mereka geram, terkesan perkara hukum yang dialami Uun ini memang untuk menyerang marwahnya. Tujuannya tidak lain bagian dari kampanye kotor atau black campaign. Tindakan kampanye kotor iini menyimbulkan kemarahan para pendukung Uun. Puncaknya, mereka akan menggelar aksi unjukrasa, Senin lusa.

Untung saja, rencana aksi besar besaran ini dapat dibendung Muflihun. Hal itu setelah dia diskusi dengan pihak kepolisian. Akhirnya, birokrat yang sebenarnya masih memiliki jenjang karir 15 tahun lagi ini tetapi malah memilih pensiun dini ini -- akhirnya menerima saran pihak kepolisian. Demo para pendukung dan relawannya akhir batal! 

Alasan Uun mengajak para pendukung untuk tidak melakukan aksi demonstrasi cukup beralasan. Sebagai anak jati Kota Pekanbaru atau lebih akrab dengan sebutan ''Anak Pekan'', dia tidak ingin kampung halamannya kisruh atau rusuh akibat situasi politik saat ini.

''Kita anak Pekanbaru itu santun. Santun itu marwah kami,'' kata pria yang menempuh pendidikan TK sampai SMA di Kota Pekanbaru ini.

Muflihun menegaskan, soal perkaranya yang kini bergulir di Polda Riau, mantan Sekretaris DPRD (Sekwan) ini mempersilahkan memprosesnya. Sebagai warga Indonesia yang baik, dirinya taat hukum.  ''Silahkan perkara tersebut diproses sesuai hukum yang berlaku,'' ujarnya.

Namun sayang, puluhan wartawan yang ingin mengonfirmasi tentang langkah hukum yang diambil calon Walikota Pekanbaru yang maju bersama eks anggota DPRD Riau, Ade Hartati Rahmat tidak kesempaian. Pasalnya, Uun bergegas meninggalkan tempat konferensi pers, karena ada agenda yang lebih urgent yang mana dirinya sudah ditunggu dari tadi.


Sebagai gantinya,  juru bicara Relawan Pro Uun, Rinaldi yang angkat bicara. Menurut mantan aktivis dan politisi yang akrab disapa Cinal ini, sebelum adanya larangan untuk tidak melakukan aksi demo dari Bang Uun, para relawan yang tergabung dalam 70 organisasi atau kelompok memang sudah merencanakan menggelar aksi demontrasi ke kantor Polda Riau.

Mereka merasa terganggu dengan pemberitaan liar yang tidak sesuai dengan berita acara pemeriksaan (BAP) penyidik Polda Riau. Puncaknya kemarin, ada pemberitaan yang sangat menyudutkan Bang Uun. Berita tersebut merupakan fitnah terhadap Bang Uun. 

Apalagi, saksi yang dinyatakan mendapatkan hadiah barang barang mewah dan branded melalui pengacaranya sudah membantah pemberitaan yang menyudutkan Bang Uun teresebut.

Cinal juga mempertanyakan netralitas Polda Riau dalam Pilkada Kota Pekanbaru. Jika memang ada tersangka, tetapkan langsung sebagai tersangka. Jangan buat bingung dengan keterangan keterangan pers dari Polda yang bermuatan politis.

Apalagi, imbuh Cinal, Polda Riau sedang menggalakkan gerakan Cooling System Pilkada Damai. Tetapi nyatanya?

''Selama ini kita diam. Kita menghormati aparat penegak hukum menjalankan kinerja hukumnya. Kita tidak pernah campuri. Bak kata pepatah; saat ini kita berusaha hidupkan lampu kita, tanpa memadamkan lampu orang lain,” ucapnya. * (Azfa Marden)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment