Disinyalir Sarang Koruptor, Bupati Rohil Diminta Bersihkan Persorada PT SPRH

GEGAS.CO || BAGANSIAPIAPI - Disinyalir menjadi "sarang" koruptor, Bupati Rokan Hilir (Rohil) H. Bistamam diminta mem-"bersih"-kan Perusahaan milik Daerah (Persorada) PT Sarana Pembangunan Rokan Hilir (SPRH).
Desakan itu disampaikan Abdu Rab saat memimpin aksi unjuk rasa damai seratusan orang yang tergabung dalam
Baca Lainnya :
- Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Bistamam-JC Ajak Bersama-Sama Bangun Rokan Hilir0
- Sat Intelkam Polresta Pekanbaru Bubarkan Aksi Demo Dugaan Korupsi PI Rohil 0
- Datangi Kejagung, INPEST Apresiasi Tindak Lanjut Laporan PI di Rokan Hilir 0
- Besok, Paslon BIJAK Pemenang Pilkada Rohil Syukuran di Lapangan Masjid Assalam Rantau Bais0
- Sebut Pergantian Perangkat Desa Rantau Bais Karena Politik, Camat Tanah Putih Dinilai Berlebihan0
Masyarakat Peduli Nasib BUMD Rohil, Selasa (18/3/2025).
Selain berorasi secara bergantian di 3 (tiga) tempat berbeda, yaitu Kantor Bupati Rohil, Kantor Kejaksaan Negeri , dan Kantor PT SPRH di Kota Bagansiapiapi, massa pengunjuk rasa juga membentangkan beberapa spanduk yang tertuliskan;
- Pak Bupati - Pak Wakil Bupati (Pemegang Saham PT. SPRH Perseroda) Kami Minta Segera "Cuci Gudang" Berhentikan (PHK) Direksi, Komisaris dan Semua Karyawan di BUMD & SPBU / Karyawan BUMD Cukup : 10 Orang (Sekarang 50 Orang) Karyawan SPBU Cukup 14 Orang (Sekarang 48 Orang)
- Bongkar Mark Up Pembelian Tanah Company Yard di Kep. Cempedak Rahuk Rp14 Milyar, Sementara Dana yang Ditarik dari Bank BRK Rp19Milyar. Indikasi Tanah Tersebut Milik Afrizal Sintong
- Miris Memang ! BUMD PT SPRH / Masuk Kerja Tak Pernah, Gaji Setiap Bulan Tersedia... dan lainnya...
Menurut Abdu Rab, aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap lambannya penanganan dugaan penyelewengan di tubuh PT SPRH oleh Bupati Rohil H. Bistamam dan Wakilnya Jhony Charles terhadap penggelapan dana dan dugaan korupsi di BUMD tersebut.
Padahal, Perseroda ini memiliki peran penting dalam menopang keuangan daerah. Ditambahkannya, ada indikasi kuat penggelapan uang dalam jumlah besar yang dilakukan oleh oknum pejabat di PT SPRH.
"Kami sangat menderita mendengar bagaimana PT SPRH digerogoti oleh tikus-tikus korupsi, tapi sampai hari ini belum ada tindakan nyata dari Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir," teriaknya.
Abdu Rab juga menyatakan bahwa mereka yang dulu menjadi bagian dari tim sukses H. Bistamam-Jhony Charles kini berubah menjadi pihak yang akan mengontrol kebijakan pemerintah daerah.
"Dulu kami bagian dari 02, sekarang kami berdiri sendiri. Kami akan mengawasi janji-janji yang sudah disampaikan. Mana janji perubahan itu? Apa yang berubah? Kami ikut berjanji kepada masyarakat saat kampanye dulu, dan sekarang kami akan menagih janji tersebut!" pungkasnya.
Dia juga menyinggung janji kampanye terkait kenaikan gaji honorer tanpa menggunakan APBD serta isu pemecatan tenaga honorer yang kini santer beredar.
"Dulu janji tak akan pakai APBD untuk gaji honorer, sekarang malah beredar isu honorer akan dirumahkan. Yang mana yang benar, Pak? Bukankah PT PHR bisa menopang APBD? Lalu, di mana janji-janji saat kampanye?" sindir Abdu Rab dalam orasinya. * (rls / Denny W)
