Tugu Zapin Rusak Parah, Pengamat Perkotaan Dr Ikhsan : Hanya Pemprov Hanya Pandai Bangun, Tapi Tak Pandai Merawatnya

GEGAS.CO || PEKANBARU - Tugu Titik Nol atau lebih kenal dengan Tugu Zapin yang di depan kantor Gubernur Riau, pertigaan Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Gajahmada Pekanbaru kondisinya kini rusak parah.
Beberapa bagian tugu yangi dibangun dengan anggaran APBD Riau tahun 2011 sebesar Rp4 miliar ini dalam rusak parah, akibat elemennya yang terbuat dari bahan perak dan kuningan ini dicuri atau dijarah orang tak bertanggungjawab.
Mirisnya, pencurian itu terjadi berulang ulang. Padahal kurang lebih satu meter dari bundaran Tugu Zapin itu terdapat posko penjagaan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), tepatnya dipintu masuk kantor gubernur.
Baca Lainnya :
- Ribuan Warga Tionghoa Pekanbaru Rayakan Cap Go Meh Bersama0
- Satu Unit Perumah Ekslusif di Pekanbaru Dilalap Api0
- Pemko Pekanbaru Tak Patuhi Keseluruhan Putusan Pengadilan Terkait Gugatan Pengelolaan Sampah0
- Rayakan Imlek di Rumah Sekum PSMTI Pusat, Gubernur Disuguhi Hidangan Kue Bakul0
- Roem Diani Dewi Sosialisasikan Perda nomor 14/2018 0
Kondisi ini sangat disayangkan masyarakat. Salah seorang masyarakat yang prihatin terhadap kondisi ini adalah Dr Ikhsan, S.T.
Dosen yang juga Ahli Tata Kota dari Universitas Riau (Unri) sangat menyayangkan adanya dugaan pembiaran oleh pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
"Ini adalah ketidakpedulian dan juga pembiaran yang terjadi. Kondisi ini, itu tidak terjadi dalam waktu yang singkat tetapi terjadi dalam waktu yang berkali kali,'' ujarnya.
Menurut Dr Ikhsan, ketiadapedulian terhadap aksi pencurian dari elemen elemen patung tersebut, dikhawatirkan tak lebih dari satu minggu lagi, Tugu Zapin akan tinggal rangkanya saja.
Tidak hanya Tugu Zapin, warisan helat olahraga PON XVIII tahun 2012 di Riau ini seperti Stadion Utama PON, venue venue cabang olahraga (Cabor) juga tak luput dari aksi penjarahan dan pencurian.
Padahal untuk membangun infrastruktur itu menghabiskan uang rakyat yang tidak sedikit, mencapai triliun Rupiah. * (Denny W)
