Kapolda Riau Perkenalkan Konsep Green Policing di Hadapan Calon Wisudawan UMRI

GEGAS.CO || PEKANBARU – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Irjen Pol. Dr. Herry Heryawan, S.I.K., M.H., M.Hum menghadiri kegiatan Baitul Arqom dan Pembekalan Purna Studi bagi calon Wisudawan dan Wisudawati XXVIII Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Sabtu (19/4/2025) pagi.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Lantai 3 Kampus UMRI, Jalan Tuanku Tambusai, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru.
Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh sekitar 500 mahasiswa serta sejumlah pejabat penting, di antaranya Pejabat Utama Polda Riau, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol. Jeki Rahmat Mustika, S.I.K., Rektor UMRI Dr. Saidul Amin, M.A., serta para dosen dan pembina mahasiswa.
Baca Lainnya :
- Unilak Kukuhkan 3 Guru Besar Sekaligus, Perkuat Peran Akademik di Riau0
- 20.000 Warga Riau Meriahkan Karhutla Fun Run 20250
- Perkuat Silaturahmi dan Serap Aspirasi Masyarakat, Polda Riau Gelar Program Jumat Curhat0
- BPKP Didesak Umumkan Hasil Perhitungan Kerugian Negara Kasus SPPD Fiktif DPRD Riau0
- Jalan Rusak di depan Ramah Eks Gubernur, Warga Minta Pemko Segera Perbaiki0
Dalam sambutannya, Rektor UMRI menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kapolda Riau dan menyatakan dukungannya terhadap inisiatif kepolisian dalam bidang pendidikan dan pelestarian lingkungan. Ia juga mengungkapkan bahwa banyak personel Polda Riau saat ini tengah menempuh pendidikan di UMRI dari berbagai jurusan, tidak hanya terbatas pada studi hukum.
Pada kesempatan itu, Kapolda Riau mengangkat sejumlah isu strategis, termasuk dampak ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok terhadap ekonomi Indonesia. Menurutnya, dinamika global ini berpotensi memicu pengangguran dan meningkatkan kriminalitas jika tidak diantisipasi sejak dini.
Menanggapi tantangan tersebut, Irjen Pol. Herry Heryawan memperkenalkan konsep Green Policing yaitu pendekatan pemolisian yang mengintegrasikan tugas penegakan hukum dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
“Green Policing bukan hanya strategi, tapi juga arah baru kepolisian yang lebih humanis dan berkelanjutan,” jelasnya.
Dia menambahkan, konsep ini dibangun di atas tiga landasan keilmuan:
- Ontologis, polisi sebagai penjaga keteraturan dan kelestarian lingkungan;
- Epistemologis, menjunjung keadilan ekologis dan hak asasi manusia;
- Aksiologis, polisi sebagai agen perubahan dalam menjaga hutan, udara, air, dan ruang hidup masyarakat.
Untuk memperkuat efektivitas Green Policing, Kapolda menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan pentahelix yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, media, akademisi, LSM dan tokoh adat.
Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 09.30 WIB ini berlangsung tertib dan aman. Selain menjadi ruang intelektual, acara ini juga menjadi momen refleksi dan motivasi bagi para calon wisudawan untuk menjadi generasi yang berdaya saing, inovatif, serta berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan.
“Hidup Muhammadiyah,” tutup Kapolda dalam sambutannya. * (Denny W)
