Kapolda Riau Ingatkan Personel Lakukan Pendekatan Humanis
Gelar Ops Keselamatan Lancang Kuning 2024:

GEGAS.CO || PEKANBARU - Jelang bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Polda Riau dan jajaran menggelar Apel Pasukan Operasi (Ops) Keselamatan Lancang Kuning 2024.
Apel Ops Keselamatan Lancang Kuning 2024 sekaligus pencanangan aksi keselamatan jalan ini berlangsung di halaman Mapolda Riau, Sabtu (2/3/2024) pagi.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal. Dalam amanatnya, mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini mengingatkan kepada personel Polisi Lalu lintas (Polantas) untuk mengedepankan upaya upaya simpatik dan humanis.
Baca Lainnya :
- Seret Nama Pj Gubri, PETIR Segera Laporkan Dugaan Korupsi Embarkasi dan Sewa Pesawat Haji Riau 2022-20230
- Satgas Yonif 122/TS Ajak Anak-Anak SD di Perbatasan Papua Santap Siang Bersama0
- Tugu Zapin Rusak Parah, Pengamat Perkotaan Dr Ikhsan : Hanya Pemprov Hanya Pandai Bangun, Tapi Tak Pandai Merawatnya0
- Razia Warung Remang Remang, Polsek Kampar Kiri Hilir Sita Puluhan Botol Miras0
- Patahana DPR RI M Nasir Tersingkir di Pemilu 2024?0
"Mengedepankan upaya upaya simpatik. Simpatik! Sekali lagi simpatik. Mengedepankan upaya upaya simpatik. Saya tekankan, underline : humanis! Pre-emtif dan Pre-ventif. Kedepankan betul upaya upaya ini di tengah tengah masyarakat. Terutama masyarakat penggunaan jalan,'' tegasnya.
Irjen M Iqbal menambahkan, penegakan hukum bisa dilaksanakan, tetapi itu upaya upaya terakhir pada skala prioritas pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan fatalitas tinggi.
Ops Keselamatan Lancang Kuning 2024 itu sendiri akan diberlakukan pada 4-17 Maret, atau selama 14 hari.
Di kesempatan sama, usai Apel Gelar Pasukan Ops Keselamatan Lancang Kuning 2024, Direktur Lantas (Dirlantas ) Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, S.I.K., M.H., mengatakan yang menjadi atensi khusus pihaknya adalah pengguna kendaraan yang melebihi batas kecepatan atau aksi balap liar.
"Ini menjadi khusus. Khususnya untuk yang selama kita lihat dari anatomi kasus laka lantas, itu lah yang menjadi penumbangnya,'' ungkapnya.
Kombes M Taufiq menambahkan, penerapan tilang (bukti pelanggaran) pihaknya mesti selektif. "Tidak menggunakan manual tetapi secara elektornik atau disebut dengan E-TLE (Electronic Traffic Law Enforcement, Red),'' pungkasnya. * (Denny W)
