Dugaan KKN di PT BSP Bakal Dilaporkan ke KPK

GEGAS.CO || PEKANBARU - Dugaan korupsi, kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) di tubuh manajemen PT Bumi Siak Pusako (BPS) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dua lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bakal melaporkan praktek KKN di BUMD Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak itu masing masing, Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Provinsi Riau dan Jaringan Masyarakat Migas Indonesia Korwil Riau.
Ketua Komisi Daerah (Komda) LP-KPK Provinsi Riau Thabrani Al Indragiri yang dikonfirmasi wartawan, membenarkan pihaknya akan berangkat ke Jakarta, untuk melaporkan dugaan KKN di tubuh perusahaan minyak bumi, PT BSP.
Baca Lainnya :
- Praktisi Perminyakan Sebut Kerugian PT BSP Rp10 M per Hari Akibat Kebocoran Pipa sejak 2 Maret Lalu0
- Manager EA PT BSP Bungkam Ditanya Kerugian Akibat Pipa Bocor0
- Silaturrahmi dan Bukber 2 PUK SP Kahutindo di Restoran Perawang0
- Bocah 2 Tahunan Nyaris Jadi Korban Harimau di Sungai Apit0
- 15 Tahun Jabat Kadis PU Tarukim Siak, Irvin Kahar Layak Diberikan Penghargaan0
''Kami sedang menunggu balasan surat hasil audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan, Red) Perwakilan Riau. Data ini untuk melengkapi berkas dan bukti bukti yang akan kami serahkan ke badan antirasuah tersebut. Jika sudah lengkap, langsung kita bertolak ke Jakarta,'' tuturnya.
Dugaan KKN ini membuat miris dan sedih Nawasir Kadir, pendiri sekaligus Dirut pertama PT BSP.
''Saya adalah pendiri dan yg menjadi direktur utama pertama PT BSP sangat sedih dan malu dengan nepotisme yang ada di tubuh PT BSP. Kini kinerjanya jauh dari membanggakan,'' tuturnya.
Disebutkan Nawasir, ada beberapa staf diduga hasil KKN, termasuk Dirut PT BSP yang sekarang yang keluarga mantan Gubenur Riau (Gubri). Lalu ada juga keluarga dan kroni Bupati Siak, anak kandung mantan Bupati Siak.
''Nepotisme di tubuh PT BSP ini membuat seolah olah perusahaan minyak bumi itu milik keluarga,'' tukasnya.
Dirut PT BSP Iskandar Waris yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA), Rabu (8/5/2024) malam, belum memberikan jawaban. Padahal notifikasi memperlihatkan pesaan WA itu sudah dibaca sang Dirut. * (Denny W)
