3.000 Umat Buddha Pekanbaru Rayakan Waisak 2569 BE dengan Semangat Toleransi

By administrator 31 Mei 2025, 21:15:23 WIB Riau
3.000 Umat Buddha Pekanbaru Rayakan Waisak 2569 BE dengan Semangat Toleransi

GEGAS.CO || PEKANBARU -  Sedikitnya 3.000 umat Buddha di Pekanbaru memadati ballroom sebuah hotel berbintang untuk merayakan puncak peringatan Waisak 2569 Buddhis Era (BE), Sabtu (31/5/2025) malam. 

Acara yang penuh khidmat ini juga dihadiri Gubernur Riau Abdul Wahid, yang menekankan pentingnya nilai-nilai perdamaian dan toleransi dalam keberagaman masyarakat Riau.  

Dalam sambutannya, Gubernur Wahid mengajak seluruh umat Buddha menjadikan Waisak sebagai sarana memperkuat persaudaraan dan harmoni sosial.  

Baca Lainnya :


"Waisak mengingatkan kita pada nilai-nilai luhur Sang Buddha: kasih sayang, kebijaksanaan, dan perdamaian. Nilai-nilai ini sangat relevan di tengah masyarakat Riau yang majemuk," tuturnya.  

Dia juga menjelaskan makna mendalam Trisuci Waisak—kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Sang Buddha—sebagai inspirasi untuk menjawab tantangan kehidupan modern.  

"Buddha tetap tumbuh subur di Indonesia. Ini adalah bukti nyata bahwa perbedaan bukan penghalang untuk bersatu," tegas Wahid.  


Perayaan malam itu semakin meriah dengan penampilan tari persembahan Melayu yang dibawakan pelajar Tionghoa, diikuti atraksi barongsai yang memukau. Kolaborasi budaya ini menjadi simbol kuat harmonisasi lintas etnis di Riau.  

"Barongsai dan tari Melayu dalam satu panggung menunjukkan kita saling menghargai perbedaan. Inilah kekayaan yang harus terus dijaga," kata Gubernur lagi.

Gubernur Wahid berharap semangat Waisak terus menjadi cahaya bagi masyarakat. "Semoga kita semua dibimbing menuju kehidupan yang lebih damai, adil, dan penuh kasih," pungkasnya.

Ketua Panitia Waisak Bersama Ket Tjing menjelaskan bahwa perayaan Dharma Santi yang mengusung tema: “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia”

ini menjadi penutup rangkaian perayaan Waisak 2569 BE. Sebelumnya, umat Buddha telah menggelar berbagai kegiatan sosial, seperti:  

  • Bakti sosial dan bantuan untuk keluarga prasejahtera
  • Bazar Vegetarian
  • Bersih-bersih Taman Makam Pahlawan
  • Ziarah ke Candi Muara Takus  


"Ini bukan hanya acara spiritual, tapi juga bukti komitmen kami untuk hidup rukun dalam bingkai NKRI," kata Ket Tjing.  

Antusiasme umat Buddha terlihat dari membludaknya peserta. Kapasitas ballroom yang hanya 2.200 orang harus ditambah dengan 400 kursi di luar ruangan, belum termasuk panitia.  

Malam itu ditutup dengan hiburan dan pengundian hadiah spektakuler, mulai dari dispenser, kipas angin, mesin cuci, sepeda listrik, hingga dua unit sepeda motor.  * (Denny W)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment